Sabtu, 14 Januari 2012

pengertian dan aplikasi Pembelajaran Learning Cycle Dalam Pembelajaran IPA di MI

    
Siklus belajar (learning cycle) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered). Siklus belajar merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat menguasai kompetensi-kompetensi, yang harus dicapai dalam pembelajaran IPA dengan jalan berperan aktif. Model pembelajaran siklus belajar berorientasi pada peristiwa alami yang saling berhubungan, dan melibatkan beberapa konsep. Pada siklus belajar siswa akan memperoleh pengalaman konkrit dalam mengembangkan pemahaman konsepnya. Dalam pelaksanaannya model siklus terdiri atas tiga fase, yaitu eksplorasi, pengenalan konsep (Invention), dan penerapan konsep (Discovery), pada siklusnya
Tahap-Tahap tersebut bertujuan untuk mengembangkan pemahaman konsep didalam mata pelajaran IPA atauoun mata pelajaran lainnya. Oleh karena itu, tahapan ini merupakan pembelajaran yang dilaksanakan. Urutan pembelajaran dalam model siklus belajar adalah sebagai berikut :
  1. Eksplorasi, pada fase ini siswa diberi kesempatan untuk melakukan penjelajahan atau eksplorasi secara bebas. Kegiatan ini memberi pengalaman fisik dan interaksi sosial dengan teman dan gurunya. Misalnya guru membagikan materi dan benda benda konkrit agar siswa dapat mencari dan mengumpulkan fakta dengan melakukan observasi dan percobaan. Pengalaman ini mendorong terjadinya asimilasi, dan mendorong siswa bertanya tentang konsep tertentu yang tidak sesuai dengan konsepsi awal mereka. Konflik kognitif diakomodasi dan diasimilasikan kedalam struktur kognitif siswa. Peran guru dalam hal ini sebagai motivator, fasilitator, dan mempersiapkan pertanyaan untuk membantu siswa dalam memanipulasi materi dan benda-benda konkrit yang telah diberikan kepada siswa.
  2. Pengenalan konsep (Invention), fase pengenalan konsep guru dengan metode yang sesuai menjelaskan konsep dan teori-teori yang dapat membantu siswa untuk menjawab permasalahan yang mungkin muncul dan menyusun setiap gagasan dari diri siswa. Guru sebaiknya juga memperkenalkan istilah, atau penjelasan yang membantu siswa untuk menginterpretasi dan menginternalisasi hasilnya berdasarkan pengalaman awal pada fase pertama.
  3. Penerapan konsep (Discovery), siswa mencoba menggunakan konsep yang telah dikuasai untuk memecahkan masalah dalam situasi yang berbeda. Siswa diminta untuk memperlakukan materi dan benda-benda untuk diobservasi, diterka, dibuat hipotesis dan diuji. Guru membantu siswa dengan menyiapkan masalah-masalah yang dapat dipecahkan berdasarkan konsep yang telah diperoleh siswa pada fase sebelumnya.
Kelebihan dan Kekurangan Siklus Belajar (Learning Cycle)
Ditinjau dari dimensi peserta didik, penerapan strategi ini memberi keuntungan sebagai berikut :
  1. Meningkatkan motivasi belajar karena peserta didik dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.
  2. Membantu mengembangkan sikap ilmiah peserta didik.
  3. Pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Adapun kekurangan penerapan strategi ini yang harus selalu diantisipasi diperkirakan sebagai berikut :
  1. Efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran.
  2. Menurut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran.
  3. Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan  terorganisasi.
  4. Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar